Bandung International Digital Arts Festival (Bidaf) digelar pada 15-17 Juli 2016. Event festival seni digital yang ketiga kalinya itu digelar di Bandung Convention Centre, Jalan Soekarno-Hatta, tanggal 15-17 Juli 2016. Selama dua kali pelaksanaan sebelumnya, Bidaf bisa dikatakan mengundang animo masyarakat. Dari awal tahun pertama Bidaf sudah menekankan programnya tidak hanya pada aspek pencapaian kreativitas para seniman digital, akan tetapi aspek pendidikan seni digital itu sendiri.
Dalam Bidaf yang digelar pertengahan tahun ini, ada 75 seniman digital ternama Indonesia dan seniman digital dunia seperti Benton Bainbridge, seniman digital asal Amerika, senimal digital Korea Jin Hi Kim dan senimal digital serta ahli multimedia dan teknologi digital dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan dari luar negeri. Kegiatan tahun ini menggelar pameran dagang, pertunjukan, seminar, lokakarya, serta demonstrasi pendidikan dan produk teknologi seni digital terbaru.
Mengundang Sutradara Ternama
Panitia mengundang beberapa seniman digital art dari luar negeri, seperti halnya sutradara terkenal bertaraf internasional dari luar negeri. Khusus tahun ini diundang sutradara dari Asia tenggara, yakni sutradara muda Thailand yang sudah mendunia dan dari Indonesia diundang Garin Nugroho. Untuk gelaran event yang digagas Pemprov Jabar tersebut, tahun ini peserta pun ditambah.
Pada tahun yang ketiga ini, Bidaf secara khusus menyajikan sebuah pameran pendidikan seni digital yang akan diikuti oleh berbagai lembaga pendidikan tinggi di dalam maupun luar negeri. Tujuannya adalah untuk membuka kesempatan bagi generasi muda agar mengenal langsung program program seni digital yang ditawarkan oleh perguruan tinggi di dalam maupun luar negeri. Bahkan, untuk tahun ini turut diundang pula beberapa perusahaan games serta ada lomba seni digital art yang digelar perusahaan Australia.
Ghost Khomungo
Bidaf 2016 kali ini dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang didampingi Wagub Deddy Mizwar. Sajian utama festival seni bertaraf internasional ini adalah pertunjukan seni intermedia bertajuk "Ghost Komungo" persembahan Jin Hi Kim dan Benton Bainbridge. Seni intermedia tersebut diilhami kunjungan Hi Kim (komponis Korea Selatan) dan Bainbridge (senirupawan digital Amerika Serikat) ke Indonesia. Elemen verbal yang digunakan dalam pertunjukan itu bahkan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Dalam setiap pertunjukannya, Hi Kim (59) memainkan alat musik tradisional geomungo atau komungo (sejenis sitar). Sementar, Bainbridge (50) bertugas memberikan visualisasi dari musik yang dimainkan menggunakan kombinasi antara medium analog dan digital.
Panitia mengundang beberapa seniman digital art dari luar negeri, seperti halnya sutradara terkenal bertaraf internasional dari luar negeri. Khusus tahun ini diundang sutradara dari Asia tenggara, yakni sutradara muda Thailand yang sudah mendunia dan dari Indonesia diundang Garin Nugroho. Untuk gelaran event yang digagas Pemprov Jabar tersebut, tahun ini peserta pun ditambah.
Pada tahun yang ketiga ini, Bidaf secara khusus menyajikan sebuah pameran pendidikan seni digital yang akan diikuti oleh berbagai lembaga pendidikan tinggi di dalam maupun luar negeri. Tujuannya adalah untuk membuka kesempatan bagi generasi muda agar mengenal langsung program program seni digital yang ditawarkan oleh perguruan tinggi di dalam maupun luar negeri. Bahkan, untuk tahun ini turut diundang pula beberapa perusahaan games serta ada lomba seni digital art yang digelar perusahaan Australia.
Ghost Khomungo
Bidaf 2016 kali ini dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang didampingi Wagub Deddy Mizwar. Sajian utama festival seni bertaraf internasional ini adalah pertunjukan seni intermedia bertajuk "Ghost Komungo" persembahan Jin Hi Kim dan Benton Bainbridge. Seni intermedia tersebut diilhami kunjungan Hi Kim (komponis Korea Selatan) dan Bainbridge (senirupawan digital Amerika Serikat) ke Indonesia. Elemen verbal yang digunakan dalam pertunjukan itu bahkan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Dalam setiap pertunjukannya, Hi Kim (59) memainkan alat musik tradisional geomungo atau komungo (sejenis sitar). Sementar, Bainbridge (50) bertugas memberikan visualisasi dari musik yang dimainkan menggunakan kombinasi antara medium analog dan digital.
0 komentar:
Post a Comment