Pileuleuyan... selamat tinggal sinetron Preman Pensiun. Ya, pada Jumat, 29 Januari 2016 akhirnya sinetron Preman Pensiun tamat sudah. Sinetron garapan Aris Nugraha ini telah berakhir dengan adegan Kang Mus dan Jamal satu frame dalam episode akhir Preman Pensiun 3. Bos Jamal merupakan orang terakhir yang ditangkap oleh pihak berwajib dan ia kembali kalah melawan strategi Kang Mus. Dan, Kang Mus pun bisa menyelesaikan masalah tanpa harus mengobarkan peperangan antarpreman bekas anak buahnya. "Kita boleh melihat ke belakang untuk melihat sejarah..." dan "Ini pertemuan terakhir", itulah yang diucapkan Kang Mus pada anak buahnya dalam adegan akhir kumpulnya para preman di sebuah tempat di Kiaracondong, Bandung.
Cerita para preman yang menggeluti "bisnis yang bagus namun bukan bisnis yang baik" ini kini tinggal kenangan. Sinetron Preman Pensiun season 1 sendiri ditayangkan mulai 12 Januari 2015 (Season 1). Rupanya, sinetron ini langsung menjadi sinetron unggulan. Terbukti ratingnya moncer terus di posisi utama. Selanjutnya, pada 25 Mei 2015 edisi season 2 kembali ditayangkan dan tetap meraih tayangan unggul. Apalagi saat bulan Ramadhan, sinetron ini menjadi tayangan yang ditunggu-tunggu saat menjelang beduk Magrib.
Malah, sinetron Preman Pensiun pun kerap ditayangkan kembali (re-run). Dan dalam rangka ultah RCTI, pada 26 Agustus 2015 sinetron ini dibuat versi FTV dengan judul Preman Pensiun Sang Juara. Hingga akhirnya, season akhir pun kembali ditayangkan per 14 Desember 2015 dan berakhir pada 29 Januari 2016. Inilah sejarah baru dalam jagat hiburan di Tanah Air. Sinetron ini meninggalkan banyak kenangan, terutama keterikatan emosi penonton dengan sinetron garapan Aris Nugraha ini. Para penggemar berbondong-bondong untuk bertemu pemain; munculnya pemain-pemain yang bukan dari kalangan artis; hingga pernah memecahkan rekor membuat macet Bandung saat diadakan casting di depan Hotel Lodaya, Bandung (karena banyaknya peserta dan akhirnya acara casting pun terpaksa dibubarkan pihak berwajib).
Cerita para preman yang menggeluti "bisnis yang bagus namun bukan bisnis yang baik" ini kini tinggal kenangan. Sinetron Preman Pensiun season 1 sendiri ditayangkan mulai 12 Januari 2015 (Season 1). Rupanya, sinetron ini langsung menjadi sinetron unggulan. Terbukti ratingnya moncer terus di posisi utama. Selanjutnya, pada 25 Mei 2015 edisi season 2 kembali ditayangkan dan tetap meraih tayangan unggul. Apalagi saat bulan Ramadhan, sinetron ini menjadi tayangan yang ditunggu-tunggu saat menjelang beduk Magrib.
Malah, sinetron Preman Pensiun pun kerap ditayangkan kembali (re-run). Dan dalam rangka ultah RCTI, pada 26 Agustus 2015 sinetron ini dibuat versi FTV dengan judul Preman Pensiun Sang Juara. Hingga akhirnya, season akhir pun kembali ditayangkan per 14 Desember 2015 dan berakhir pada 29 Januari 2016. Inilah sejarah baru dalam jagat hiburan di Tanah Air. Sinetron ini meninggalkan banyak kenangan, terutama keterikatan emosi penonton dengan sinetron garapan Aris Nugraha ini. Para penggemar berbondong-bondong untuk bertemu pemain; munculnya pemain-pemain yang bukan dari kalangan artis; hingga pernah memecahkan rekor membuat macet Bandung saat diadakan casting di depan Hotel Lodaya, Bandung (karena banyaknya peserta dan akhirnya acara casting pun terpaksa dibubarkan pihak berwajib).
Tidak Dibuat Panjang
Buat sang sutradara, Aris Nugraha, memang sinetron ini tak akan latah seperti layaknya sinetron-sinetron lain. Kang Aris tidak menggunakan aji mumpung akan ketenaran sinetron komedi ini. Baginya, karya sinetron Preman Pensiun cukup sampai season 3. Jauh halnya dengan sinetron kebanyakan yang terus bertahan dengan episode berpanjang-panjang, walau penonton dibuat bosan akan alur cerita yang terlalu dibuat-buat hingga seakan tak tamat-tamat.
Dan bukan hanya ceritanya yang mampu menarik perhatian penonton. Tempat-tempat di Bandung hingga nama-nama kuliner khas Sunda ikut juga terangkat dari sinetron ini. Para pemain yang meramaikan sinetron ini pun menjadi lebih dikenal masyarakat. Padahal, kebanyakan para pemain bukan berlatar belakang akting.
Tontonan yang menjadi tuntunan, inilah yang disajikan dalam sinetron ini. Banyak picontoeun yang dihadirkan dalam adegan maupun ucapan para tokoh. Kata-kata bijak Kang Bahar, Kang Idris, Kang Bagja, ataupun dari Kang Mus menjadi contoh bagaimana sinetron ini bukan sekadar menyajikan hiburan. Para pemain yang terlibat dalam sinetron ini mampu menghadirkan karakter tokoh yang lekat dalam ingatan masyarakat.
Sosok Kang Bahar yang diperankan alm. Didi Petet bisa mewakili sang mantan pemimpin preman. Sosok Kang Mus menjadi tangan kanan yang disegani anak buahnya. Ada juga Kang Komar yang menampilkan sisi lain preman "susis". Hingga duet Pipit-Murad yang mampu menyegarkan suasana dengan tiktak di antara keduanya.
Sosok Kang Bahar yang diperankan alm. Didi Petet bisa mewakili sang mantan pemimpin preman. Sosok Kang Mus menjadi tangan kanan yang disegani anak buahnya. Ada juga Kang Komar yang menampilkan sisi lain preman "susis". Hingga duet Pipit-Murad yang mampu menyegarkan suasana dengan tiktak di antara keduanya.
Beragam Latar Pemain
Itulah sinetron Preman Pensiun yang bukan hanya mengangkat Bandung sebagai latar lokasi. Namun, kehadiran para pemain pun mampu menjadi magnet tersendiri. Untuk yang benar-benar berlatar dunia akting ada Epy Kusnandar (Kang Mus), Verina (Ceu Esih), Matt Drajat (Kang Komar), juga Ikang Sulung (Bos Jamal). Namun selebihnya adalah pemain yang berangkat dari latar belakang yang jauh dari dunia akting.
Misalnya sosok Kang Pipit dan Murad yang berasal dari profesi layanan jasa security. Andra Manihot (Dikdik) yang berasal dari penyanyi pop Sunda. Lalu, Diza Hanifa sang mahasiswa Unpad yang baru mencecap bakat akting di Preman Pensiun. Juga tokoh lainnya ada Adam Priyono (pemeran Surip/pengamen) yang berlatar tentara atau Kang Budi (pemeran Boby/penodong) yang aslinya ketua RT di daerahnya. Kolaborasi pun terjadi dalam sinetron ini. Para tokoh dan profesi lain ikut juga hadir dalam sinetron ini, dari Ridwan Kamil, Dubes USA untuk Indonesia, Pangdam III Siliwangi, hingga Kapolsek dan Kasat Reskrim Polsek Sumur Bandung.
Jejak Peninggalan Preman Pensiun
Sinetron ini pun mampu menghadirkan suasana beberapa titik di Kota Bandung. Jln. Braga, Gedung Merdeka, Terminal Cicaheum, atau belakang Pasar Buku Palasari menjadi lokasi shooting yang kerap dikunjungi para penggemar setia Preman Pensiun. Bahkan, para pedagang pun turut ketiban pulung dengan adanya sinetron ini, seperti pedagang bakso di Jln. Palasari; tukang kue cubit dan bakso cuankie di Taman Lansia; pedagang buku di Pasar Palasari; hingga cafe-cafe yang biasa dijadikan tempat shooting.
Sinetron ini pun mampu menghadirkan suasana beberapa titik di Kota Bandung. Jln. Braga, Gedung Merdeka, Terminal Cicaheum, atau belakang Pasar Buku Palasari menjadi lokasi shooting yang kerap dikunjungi para penggemar setia Preman Pensiun. Bahkan, para pedagang pun turut ketiban pulung dengan adanya sinetron ini, seperti pedagang bakso di Jln. Palasari; tukang kue cubit dan bakso cuankie di Taman Lansia; pedagang buku di Pasar Palasari; hingga cafe-cafe yang biasa dijadikan tempat shooting.
"Jejak peninggalan" sinetron ini pun bukan hanya tempat shooting. Produk-produk yang diceritakan dalam sinetron ini pun ternyata ada di dunia nyata. Dari makanan Kicimpring Kang Mus kini menjadi brand baru makanan khas Bandung. Lalu, Cilok Ubed atau Kue Balok Kang Komar yang kini menjadi ikon di seputaran Jalan Lodaya. Hingga tukang sepatu di daerah Cikudapateuh (Kosambi).
Sinetron ini seakan-akan terjadi di dunia nyata dan kisahnya pun berlatar para pemain itu sendiri. Jadi, selepas tamatnya Preman Pensiun, jika Anda nanti bertemu Kang Pipit atau Kang Murad, mungkin ia sudah kembali ke "markasnya" jadi security. Jika ingin bertemu dengan Diza, kiranya ia sudah menekuni dagang pakaian muslimah. Atau Dicky Saputra (pemeran Jupri) yang sedang jaga toko sepatu miliknya. Apakah nantinya akan diproduksi juga sinetron tema seperti ini oleh ANP Production? Apakah pihak RCTI pun akan menayangkan ulang (re-run) sinetron ini dari season 1 hingga season 3? Kita tunggu saja.
0 komentar:
Post a Comment