Bersama karyawannya di Bengkel Bukit Jaya Motor (BJM) Desa Pasawahan, Subrata berhasil mengubah truk yang sehari-hari mengangkut pasir, batu alam, dan bibit pohon tersebut menjadi sebuah karya mobil gaya futuristik. Konon, dana yang dihabiskan untuk memodifikasi truk tersebut menjadi seperti mobil robot Transformers mencapai Rp200 juta.
“Proses pembuatannya menghabiskan waktu sekitar satu tahun dan biaya Rp200 juta. Saya bersama karyawan di Bengkel BJM mengubah total truk, dari eksterior, interior dan audio untuk mengikuti kontes modifikasi di Jogjakarta pada tahun 2016 lalu. Alhamdulillah dapat juara pertama,” kata Subrata saat ditemui di bengkelnya.
Ditegaskannya, memodifikasi truk tersebut memang sejak awal untuk mengikuti kontes di Jogjakarta. Dengan berbekal keahlian mengutak-atik kendaraan dan masukan ide karyawannya di bengkel BJM, terciptalah mobil truk Transformers yang diberi nama Scanter.
“Modelnya mirip Scania, tapi aslinya masih Canter. Jadi, saya gabungkan saja Scanter jadi nama truk tersebut,” kata dia yang sehari-hari sibuk di dunia usaha karoseri dan jual beli mobil.
Pada bagian eksterior, truk didesain sedemikian rupa menyerupai mobil robot Transformers. Seperti bagian kap depan serta sisi kiri dan kanan yang bisa dibuka dengan menggunakan sistem hidrolik. Sedangkan pada bagian interior, Subrata mengubah total tampilan truk menjadi layaknya mobil mewah dan elegan dengan balutan warna hijau terang.
“Untuk audio, kami menggunakan subwoofer dan sound quality loud (SQL) Venom. Semua dilengkapi empat monitor 4,9 inchi. Total biaya untuk sound saja mencapai Rp50 juta,” papar Subrata.
Tak heran, kehadiran truk Transformers milik Subrata tersebut menyabet juara pada Kontes Akbar Modifikasi Truk (KAMT) Kayu Super di Sleman, Jogjakarta, September 2016 lalu. Kemudian mendapat juara pada event kontes modifikasi truk bertajuk Sejuta Colt Diesel Modification di TMII Jakarta dan mendapatkan hadiah sebesar Rp50 juta.
“Truk Transformers ini sudah banyak diundang untuk menjadi bintang tamu acara pameran truk modifikasi di Semarang, Kediri dan yang terbaru di Cirebon,” ujar Subrata didampingi salah satu karyawannya, Ruskin.
Keberadaan truk Transformers tersebut, kata Subrata, kini tak lagi digunakan untuk mengangkut pasir, batu atau bibit pohon, melainkan hanya jadi pajangan dan khusus disiapkan untuk mengikuti setiap kontes dan lomba modifikasi truk di berbagai daerah. Terbaru, kata Subrata, truk tersebut akan kembali diikutsertakan untuk kontes bergengsi di Jogjakarta dan diharapkan akan kembali menjadi juara.
“Namun, kami akan melakukan beberapa perubahan, dengan mengangkat konsep yang lebih baik lagi. Mudah-mudahan bisa jadi juara lagi,” harap Brata. (fik)
0 komentar:
Post a Comment